Postingan

In The World of Insecurity

Hai~  Sudah genap setahun ya aku tidak menulis aksara sama sekali di blog ini. Setahun yang panjang, setahun yang memiliki cerita tentang jatuh bangunnya sendiri. Tulisan ini dirangkai ketika pandemi sudah memasuki hampir separuh tahun, lama juga ya.. doa kita semua sama, semoga pandemi ini segera usai. Oh ya, hari ini aku mau bahas yang sering jadi obrolan akhir akhir ini. Menurutku sih. This is about good looking and insecurities. Sering denger kan ya ? Apalagi dalam sebuah girls talk. Ngomong tentang good looking engga ada habisnya ya, selalu ada yang jadi perbandingan. Kita jafi semakin insecure sama diri sendiri.  Standar cantik orang emang beda beda. Dan kita tidak bisa mengikuti itu semua. Capek yakin. Aku pernah baca di sosial medianya kak Dena Haura, Good looking adalah pemberian dan looking good adalah pilihan.  Jadi kenapa sih kita engga mengedepankan yang looking good aja? Pakai baju yang rapih disetrika, sepatu dibersihin, pakai pakaian yang tidak terlalu banyak embel embe

Latar Rumah Orang Terlihat Begitu Indah

"Enak ya jadi dia, hidupnya seneng terus euy." "Dia mah apa-apa gampang. Nah aku? Harus usaha dulu sendiri." "Kapan yaa aku bisa kaya dia." Pernah ngerasa gitu ngga? Let's stop compare yourself with other people. Cukup membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. Kenapa sih harus membandingkan? Apa orang lain punya ini, artinya kamu juga harus punya ini? Apa orang lain bisa itu, kamupun juga harus bisa itu? Kita nggak bisa memukul rata bahwa kita harus 'sama baiknya' dalam segala hal. Well, mungkin apa yang terlihat, apa yang nampak oleh mata kita terlihat menyenangkan. Its so easy. Dan kita membayangkan betapa enaknya ada di posisi dia. But.. Siapa yang tahu kalau orang yang selalu kamu harapkan ada di posisinya adalah orang yang memendam seluruh luka dalam hidupnya? Setiap orang pasti punya cobaan dalam hidup. Entah dengan apapun itu. Kecantikan, kekayaan, harta, tahta, dan banyak lagi. Tapi gimana cara kita menyikapinya?

Move On!

Menjalani hari dengan sedih dan patah semangat, tentu adalah sesuatu yang tidak diinginkan setiap orang. Right? Pernah merasakan ada di posisi itu? Sob, apa yang bikin kamu patah semangat? Apa yang bikin perasaanmu berkecamuk dan berujung sedih? Let's take a deep breath. Rileks-in pikiranmu pelan-pelan. Lalu, katakan pada diri sendiri. Tanyakan padanya.. "What happen with you?" "Ada banyak alasan untuk bahagia. Kenapa memilih untuk bersedih?" Ya. Apapun alasan kamu sedih dan patah. Ingat, ada banyak hal dalam kehidupan yang kudu kamu perhatikan. Hidup itu punya banyak aspek.. Kesehatan, keluarga, cinta, cita-cita, impian, pendidikan, dan masih banyak lagi! Dan kamu tau apa yang bikin ga bisa move on? Kamu hanya fokus pada satu titik. Hanya berkutat dalam satu aspek tanpa memperhatikan bahwa banyak hal yang bisa kamu lakukan. So many things you can do! Coba kita ambil contoh, ada hati yang patah karena cinta. Dan pertanyaannya gimana cara move on nya

Antara Teman dan Keluarga

Teman dan keluarga. Dua hal yang berbeda. Aku menulis tulisan ini untuk #selfreminder buat diri sendiri dan kalian semua, ya.. Pernah ga kalian menemui seseorang atau bahkan menyadari dari dalam diri sendiri bahwa sikap kita ke orang lain dan ke keluarga sendiri itu beda. Iya beda. Ada orang yang sama temennya masyaAllah. Lembut, seneng nolongin, dibantu dikit bilang makasih, salah sedikit minta maaf. Tapi sama orang tua? Bicaranya nada tinggi, enggan minta maaf dan berterima kasih. Semoga kita semua bukan insan yang seperti itu ya. Dan kita dijauhkan dari sifat semacam itu. Well, kalau ada yang ngerasa pernah punya sifat yang 'beda' antara temen dan orang tua kaya yang aku sebut diatas, Yuk perbaiki. Masih ada waktu untuk membuat orang tua kita bahagia. Mereka lo yang membiayai sekolah kita. Ada jerih payah yang beriringan dengan cucuran keringat mereka. Mereka lo yang menyayangi kita sejak kecil. Menerima keluh kesah kita pas ada masalah dan pingin sesuatu. "

Kamu Sudah Melakukan Yang Terbaik

Ketika kita dapat suatu tugas tertentu yang kadang bikin kita ngerasa 'apa bisa sih aku ngelakuin itu?' Pasti kita ngerasa terbebani gitu ya? Kita pengen kasih yang terbaik tapi di lain sisi kita juga takut mengecewakan. Membuat orang lain kecewa sama kita tentu bikin kita ga tenang, kan. Ya gak sih? Pasti kitanya sering kepikiran terus. Then, apa yang akan kalian lakukan, Sob? Menyerah sebelum mencoba? Ataukah Berani memulai langkah baru dengan resikonya? Aku pernah memilih pilihan kedua pada suatu amanah yang bikin aku ngerasa 'apa bisa sih aku?' Tapi aku nantang diri sendiri. Dan aku bener bener berusaha buat memberikan yang terbaik. Aku latian, latian, dan latian. Fyi, aku sering malu buat ngomong. Ntah perorangan atau didepan umum. Dan tantangannya kali ini adalah, aku harus ngomong di depan banyak orang yang mayoritasnya anak kecil. Menurutku itu lebih susah. Because orang dewasa akan lebih mengerti bahwa apa yang  kamu katakan  harus diperhatikan.

Kamu Kan Orang Baik

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh kawan! Wah, lama ngga post ya~ Apa kabar kalian ? Di post kali ini, aku ngga update puisi ataupun cerita. Cuma mau sharing aja~ Semoga bermanfaat ya:) Cekidot~ Pernah ngga kalian diamanahi suatu job ataupun projek tertentu dan kalian berusaha sebaik mungkin. But, in final-nya karya kalian tidak dihargai. Bahkan kalian nerima semacam elakan atau ejekan. Gimana perasaan kalian? Sedih ya? Aku yakin iya. But, kamu kan orang baik. Ngga perlu dibalas dengan hujatan juga. Ya memang sih, mungkin ada yang ngganjel di hati. "Padahal aku begadang ngerjain ini." "Bela belain ga makan buat ngerjain ini eh malah digituin." "Udah latihan tiap hari malah dapet hujatan." Dan sebagainya ... Well, sedih gapapa kok. Wajar. Serius deh. Nangis juga gapapa, kalau itu bikin lega. Tapi jangan terus terusan. Belajar dari postingan kak @Indra.sugiarto tentang orang baik. Aku jadi pengen bikin tulisan dengan tema yang sa

#POEM : Sendu

Sendu ini kian mereda Seiring aku tahu arti perjalanan ini Perjalanan seorang pejuang Yang sedang menanti senjanya tiba Senjaku sudah kelihatan Meski aku masih jauh darinya Aku berjalan Tertatih, terjatuh, lalu bangkit Senjaku semakin indah Aku tak ingin melewatkannya Aku tidak ingin dia kecewa Kini aku sadar, indahnya telah tiba Di ujung hari ini ku terduduk lemas melihat karya Sang Pencipta Aku bersyukur di tengah lautan bahagia Ternyata.. Perjuanganku tak pernah sia-sia Ya.. dialah senjaku, keberhasilanku. Tentang keberhasilan hari ini dan hari nanti Semua kuserahkan kepada Sang Pencipta Karena bergantung pada-Nya Tak pernah membuatku kecewa..