SEKEPING CINTA YANG PERNAH SINGGAH

Mungkin.. ini adalah sebuah kesalahan, ketika aku mencintai dia sejak lama. Betapa waktuku terbuang sia-sia hanya untuk memikirkannya. Entah kapan rasa itu datang dan entah kapan rasa itu akan hilang.
Sudah berapa kali mata ini tak menundukkan pandangannya sebagaimana perintah Allah? Sudah berapa kali waktuku terbuang sebab terus memikirkannya? Sudah seberapa besar aku tidak menjaga kesucian cinta? Aku sungguh tak bisa menjelaskannya lagi.
Jatuh cinta memang terkadang datang di luar kemampuan manusia. Jika aku bisa mengatur rasa cinta ini, akan kuatur sedemikian rupa supaya aku tidak jatuh hati pada seseorang yang salah. Namun, entah mengapa cinta selalu datang tanpa aba-aba. Tiba-tiba perasaan itu kian tumbuh dan mengakar tanpa tahu pasti penyebabnya.
Seperti apa yang telah aku alami. Dan mungkin bisa dikatakan bahwa sampai saat ini aku masih berusaha untuk melupakan rasa yang telah telanjur tumbuh ini. Dalam artian aku masih belum bisa melupakannya secara total.
Semua yang telah terjadi ini membuatku memikirkan tentang waktu. Betapa waktuku telah habis hanya untuk memikirkan cinta yang belum jelas mengapa ia datang. Dan untuk alasan apa dia tumbuh mengakar di hatiku.
Aku tahu rasa cinta adalah titipan yang indah dari Sang Maha Cinta. Bukankah seharusnya aku lebih memilih cinta dari Allah dan Rasul-Nya daripada cinta dari para makhluk-Nya?
Kutahu aku sedang jatuh cinta, maka sebuah keharusan bagiku untuk kembali kepada Allah dan Rasul-Nya sebelum terjun ke jurang yang lebih dalam lagi.
***
Jika engkau bertanya, apa itu cinta? Akupun tak mengerti hakikatnya. Yang kutahu, rasa yang singgah di hatiku saat ini hanyalah cinta yang semu.
Pahit ketika yang tidak kuharapkan terjadi. Melihatnya seperti dekat dengan orang lain. Cemburu. Padahal aku bukan siapa-siapa untuk dia. Mungkin benar aku telah menaruh hati kepadanya.
Terkadang aku tak tahu mengapa aku merasa sedih. Begitu banyak hal yang terjadi silih berganti. Banyak hal yang tidak kuinginkan terjadi pada diriku. Mendambakan ini dan itu hanya dalam khayalanku belaka. Kutahu pasti, khayalanku ini melalaikan aku, siapa aku ini sebenarnya?
Semua hal tidak menyenangkan yang terekam oleh memori ingatanku, ingin aku menghapusnya. Kini aku tahu, mengubah diri menjadi pribadi yang lebih baik itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Satu pertanyaan yang sampai saat ini belum bisa kujawab, kapan aku bisa berubah? Kapan aku bisa berhijrah? Kembali kepada jalan-Nya. Perasaanku sudah kian mengakar dan aku tidak ingin memendam lebih lama lagi.
Semakin lama sering bertegur sapa, semakin sering aku berjumpa dengan dia. Aku sadar bahwa rasa itu telah tiba. Menaruh rasa padanya bukan keinginanku. Semua itu di luar kendaliku. Sungguh aku ingin menghapus rasa ini.
Sejak kita bertemu dan saling menyapa satu sama lain. Kurasa mulai dari situlah rasa itu mulai berkembang. Entah aku hanya menyukaimu sendirian, atau sama halnya denganmu. Namun aku tak pernah yakin rasamu kepadaku itu ada.
Jika menyadari itu, terkadang aku bepikir, untuk apa aku memendam rasa ini? Bukankah itu hanya merugikan diriku sendiri?
Kelak ketika Allah menakdirkan dia bersanding dengan orang lain, apa aku akan sanggup menahan rasa cemburu dan sakit hati? Apa baru saat itu aku akan menyadari bahwa rasa cinta sebelum halal itu adalah salah?Aku tak ingin semua itu terjadi padaku.
Apakah sorot mataku begitu menampakkan bahwa aku menyukainya? Aku takut dia tahu bagaimana perasaanku. Ingin sekali aku mengubur rasa cinta ini dalam-dalam. Karena rasa yang ada hanya membuatku tergelincir dalam lubang keburukan.
Cinta semu di dunia memang nampaknya indah dengan segala tipu daya yang ia berikan. Pernak-pernik dunia nan membuat lalai kebanyakan orang.
Cinta yang indah adalah cinta yang diridhoi oleh Allah. Sedangkan cinta yang diridhoi oleh Allah adalah cinta yang berada di jalan-Nya. Sepasang hati yang dipersatukan oleh Allah dalam ikatan suci dan berjuang bersama di jalan menggapai surga-Nya.
Bukankah itu yang diharapkan oleh setiap muslim di dunia ini?
Ya Allah, bantulah hamba untuk menghilangkan satu rasa yang mengusik jiwa. Rasa yang melalaikan hamba untuk menjaga kesucian cinta yang Engkau beri. Jika memang bukan dia, mantapkanlah hati hamba untuk melupakannya dan kembali ke jalan-Mu.
Namun jika memang dia, sabarkanlah hati hamba untuk menanti waktu itu tiba dan tetap istiqomah di jalan-Mu. Jangan biarkan hamba jatuh ke jurang yang lebih dalam hanya untuk mengejar cinta yang semu di dunia. Hamba ingin menggapai ridho-Mu. Bukan ingin merusak kesucian cinta yang telah Engkau berikan.
Untuk seseorang yang pernah menempati tempat khusus di hatiku, izinkan aku melepasmu.
Cukuplah sampai disini perasaan di hatiku. Jika Allah tidak menakdirkan aku untukmu dan kamu untukku. Aku menerima segala ketetapan Allah atas hidupku. Hidupku ada dibawah kuasa-Nya dan Allah Mahatahu yang terbaik untuk hamba-Nya.
Jika bukan engkau imam terbaikku, pasti Allah telah menyiapkan satu hamba-Nya untuk menggantikan engkau yang pernah singgah di hatiku. Karena yang dipersiapkan oleh Allah untuk bersanding denganku pastilah yang terbaik untuk mendampingiku kelak.
Jika Allah tidak mempertemukan aku dengan jodohku di dunia ini, Allah pasti akan mempertemukan di akhirat nanti. Karena jodoh yang paling pasti di dunia ini bukanlah seorang pasangan hidup, akan tetapi sebuah akhir nafas bagi setiap insan.

Yang pernah menyebut namamu dalam doaku, 

Muslimah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamu Sudah Melakukan Yang Terbaik

Prolog Inilah Hijrah Cintaku

Antara Teman dan Keluarga